Varicella
Dari Wikipedia
Cacar air atau Varicella simplex disebabkan virus varicella zoster. Virus varicella ditularkan secara aerogen.
Masa Inkubasi
Waktu terekspos sampai kena penyakit varicella (cacar air) adalah 2 sampai 3 pekan. Varicella bisa ditandai dengan badan terasa panas.
Gejala
Pada mulanya, penderita varicella akan merasa sedikit demam, pilek, cepat lelah, lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus varicella yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan kecil pada kulit, pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung, lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah.
Kemerahan varicella pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk secara tak sengaja. Jika lenting varicella dibiarkan, maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak varicella ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi.
Lain halnya jika lenting varicella (cacar air) tersebut dipecahkan. Krusta akan segera terbentuk lebih dalam sehingga akan mengering lebih lama. Kondisi ini memudahkan infeksi bakteri terjadi pada bekas luka garukan tadi. Setelah mengering, bekas cacar air tadi akan meninggalkan bekas dalam. Terlebih lagi jika penderita varicella adalah dewasa atau dewasa muda, bekas cacar air akan lebih sulit menghilang.
Waktu karantina yang disarankan
Selama 5 hari setelah ruam varicella mulai muncul dan sampai semua lepuh telah berkeropeng. Selama masa karantina, sebaiknya penderita tetap mandi seperti biasa, karena kuman pada kulit dapat menginfeksi kulit yang sedang terkena cacar air. Untuk menghindari timbulnya bekas luka yang sulit hilang, sebaiknya menghindari pecahnya lenting varicella (cacar air). Ketika mengeringkan tubuh sesudah mandi, sebaiknya tidak menggosoknya dengan handuk terlalu keras. Untuk menghindari gatal, sebaiknya diberikan bedak talk yang mengandung menthol, sehingga mengurangi gesekan pada kulit dan kulit tidak banyak teriritasi. Untuk kulit sensitif, dapat juga menggunakan bedak talk salycil yang tidak mengandung mentol. Pastikan anda juga selalu mengkonsumsi makanan bergizi untuk mempercepat proses penyembuhan varicella itu sendiri. Konsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C seperti jambu biji dan tomat merah yang dapat dibuat juice.
Pencegahan
Imunisasi (vaksinasi) varicella tersedia bagi anak-anak berusia lebih dari 12 bulan. Imunisasi varicella diberikan sebanyak 2 kali dengan selang penyuntikan 1–2 bulan. Imunisasi (vaksinasi) varicella dianjurkan bagi orang di atas usia 12 tahun yang tidak mempunyai kekebalan. Penyakit varicella erat kaitannya dengan kekebalan tubuh.
Pengobatan
Varicella sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan adanya serangan varicella berulang, saat individu tersebut mengalami penurunan daya tahan tubuh. Penyakit varicella dapat diberi penggobatan "Asiklovir" berupa tablet 800 mg per hari setiap 4 jam sekali (dosis orang dewasa, yaitu 12 tahun ke atas) selama 7–10 hari dan salep yang mengandung asiklovir 5% yang dioleskan tipis di permukaan yang terinfeksi 6 kali sehari selama 6 hari. Larutan "PK" sebanyak 1% yang dilarutkan dalam air mandi biasanya juga digunakan.
Setelah masa penyembuhan varicella, dapat dilanjutkan dengan perawatan bekas luka yang ditimbulkan dengan banyak mengkonsumsi air mineral untuk menetralisir ginjal setelah mengkonsumsi obat. Konsumsi vitamin C plasebo ataupun yang langsung dari buah-buahan segar seperti juice jambu biji, juice tomat dan anggur. Vitamin E untuk kelembaban kulit bisa didapat dari plasebo, minuman lidah buaya, ataupun rumput laut. Penggunaan lotion yang mengandung pelembab ekstra saat luka sudah benar-benar sembuh diperlukan untuk menghindari iritasi lebih lanjut.